TIM

Dewan Pimpinan kami melibatkan akademisi, profesional di bidang medis, aktivis, jurnalis dan profesional terkemuka, yang memiliki keterikatan dengan lembah Kashmir. Bersama kami berkomitmen untuk melakukan tindakan strategis, tertata dan memiliki arti, untuk melawan pendudukan India atas Kashmir. Kesimpulannya, organisasi kami lebih memilih cara damai dalam melakukan perlawanan sipil dan pembangkangan dengan lobi politik dan penumbuhan kesadaran melalui konferensi, seminar dan kuliah serta tulisan ilmiah, untuk melawan proyek pendudukan dan kolonisasi oleh India. Dengan melakukan hal tersebut diatas, kami bertujuan membalik penguasaan yang telah dilakukan oleh India dengan cara ilegal dan tidak etis terhadap Kashmir.

Disebabkan tingginya sensitifitas atas apa yang kami perjuangkan, dan penguasa India yang telah secara pengecut memanfaatkan kekerasan seksual, penyiksaan dan penahanan anggota keluarga sebagai cara menegakkan kekuasaannya, maka anggota-anggota kami memilih untuk bersembunyi. Dr. Farhan Mujahid Chak merupakan Sekertaris Jenderal kami, namun organisasi ini berbentuk badan konsultatif yang berasaskan konsensus. Dengan kata lain, kami mengambil inspirasi dari Qur’an yaitu “ijma” dan “shura”, sebagaimana juga disabdakan oleh Rasul SAW “pemimpin adalah pelayan”. Hal ini juga tergambar pada klasisisme Sayyidina Umar (R.A) ketika ditemukan oleh utusan Romawi, sedang beristirahat dibawah sebuah pohon, tidak ada bedanya dengan para pengikutnya, tanpa kemewahan maupun kemegahan, yang membuat utusan tersebut terheran-heran.

UMAR DAN UTUSAN ROMAWI

Pada masa Khalifah Umar (R.A) seorang utusan dari Kekaisaran Romawi datang ke Madinah dengan membawa banyak hadiah. Ketika sampai, dia menanyakan kepada beberapa penduduk perihal dimana tempat istana raja. Penduduk pun menjawab: “Pemimpin kami tidak memiliki istana”. Merasa penasaran, utusan Romawi menanyakan dimana dia bisa menemukan sang pimpinan. Penduduk kemudian menjawab: “Kau akan menemukannya di pekuburan Madinah”.

Ketika utusan Romawi mendekat ke pekuburan, dia langsung menuju ke seorang pria yang dilihatnya sedang berbaring di tanah, beristirahat dekat sebuah pohon. Si Utusan Romawi terheran, Khalifah Umar tidak dikawal penjaga untuk menjaga keamanannya, terlebih, dia sungguh tidak berbeda dengan penduduknya.

Maulana Rumi (R.A) berkata :

“Dia yang takut kepada Allah dan berjalan di jalan yang lurus, dia yang ditakuti jin dan manusia, siapapun yang melihatnya dipenuhi kekaguman dan ketakutan”